Rabu, 08 Juli 2009

Keutamaan Membaca Al Qur’an

“Sami’tu Rasulallahi Sholla Allahu ‘Alaihi Wa sallama yaqulu : Iqra’ul Qur’ana Fainnahu Ya’ti Yaumal Qiyamati Syafi’an Li ashhabihi”

Semua ulama Ahlus Sunnah bersepakat bahwa seseorang masuk ke surga itu bukan karena amalnya, melainkan karena rahmat dari Allah SWT.
Rahmat Allah datang ada kalanya karena Syafa’at dari Rasulullah SAW dan juga dari Al Qur’an.

Hadits di atas diriwayatkan oleh Imam Muslim yang saya kutip dari kitab
“Al Muqtathifaat Liahlil Bidayaat” karangan Ustadz Marzuqi Mustamar hal. 3.
Sanadnya adalah Abu Umamah ra.

Beliau menjelaskan bahwa Rasulullah memeritahkan umatnya untuk membaca
Al Qur’an karena Al Qur’an yang telah kita baca itu nanti akan menjadi syafa’at bagi kia di hari Qiyamat.

Membaca dalam hal ini tidak harus mengerti maknanya, walaupun tanpa mengerti maknanya pun kita sudah mendapat pahala jika kita membacanya. Karena perintah dalam hadits di atas adalah membaca, bukan memahami maknanya.

Memang ada yang berpendapat bahwa membaca Al Qur’an saja tanpa memahami arti atau maknanya adalah percuma. Boleh saja berpendapat seperti itu. Yang penting kita berjalan pada jalur pendapat masing-masing tanpa harus saling bersinggungan.

Yang jelas jika harus memahami maknanya baru membaca Al Qur’an itu tidak percuma, maka justru Al Qur’an diturunkan menjadi kurang maslahat bagi kaum awam seperti saya dan mayoritas bani Adam, karena mayoritas manusia tidak mempunyai keahlian untuk mengartikan Al Qur’an. Padahal Al Qur’an diturunkan adalah untuk kemaslahatan umatnya, bagi Ahli Fiqih maslahat, bagi Ahli Tafsir maslahat, bagi guru/pengajar Al Qur’an maslahat dan bagi orang awam yang hanya bisa sedikit membaca tulisan arab pun maslahat.

0 komentar:

Template by : kendhin x-template.blogspot.com