Rabu, 08 Juli 2009

Menjaga Pandangan

“Ma min muslimin yandhuru ila mahasini imroatin tsumma yaghudldlu bashorohu illa ahklafallahu lahu ‘ibadatan yajidu halawataha”

Tiada ganjaran bagi seorang muslim yang melihat keindahan (tubuh) dari seorang wanita yang kemudian ia mampu menundukkan pandangannya (segera memalingkan pandangannya), melainkan Allah akan menggantinya dengan ‘ibadah yang dapat ia rasakan manisnya ‘ibadah itu.

Hadits di atas diriwayatkan oleh Imam Ahmad yang saya ambil dari kitab Rowai’ul Bayan Tafsir Ayat Ahkam yang dikarang oleh Syeikh Muhammad Ali As Shobuni salah seorang Ahli Tafsir lulusan Al Azhar University Mesir yang telah diakui keadalaman ilmunya.

Penjelasan kitab itu saya pelajari dari Ustadz Abdullah Azam Gresik, Salah satu guru agama saya di Gresik.
Beliau menjelaskan bahwa jika seorang muslim ingin merasakan nikmat dan manisnya ibadah kepada Allah SWT, maka ia harus berusaha untuk tidak memandang aurat perempuan atau lebih umunya lawan jenisnya.

Manisnya ibadah itu seperti apa? Jika seseorang merasa dekat dengan Allah, ketika sholat ia dapat khusu’ (selalu ingat Allah selama sholat), lidahnya senang untuk berdzikir, ketika waktu sholat tiba maka ringan tubuhnya untuk melangkah ke masjid/musholla untuk sholat berjama’ah, lidahnya senang untuk membaca Al Qur’an, ringan tangan untuk berinfaq, wajahnya berseri-seri penuh optimis akan kesuksesan karena merasa dekat dengan Allah, tidak ada pamrih sedikitpun kepada manusia ketika beribadah dan beramal, maka itu adalah sebagian tanda-tanda orang itu merasakan manisnya ‘ibadah.

MAU…?


Marilah kita berusaha untuk memperoleh manisnya ibadah mulai sekarang, tidak untuk muslim laki-laki saja, tetapi juga untuk para muslimah, memang haditsnya memakai kata muslim (muslim laki-laki), tetapi penerapannya juga untuk muslimah, karena pada kenyataannya aurat laki-laki juga keindahan bagi kaum hawa.

0 komentar:

Template by : kendhin x-template.blogspot.com